top of page

“Tak Bercacat Sampai Tuhan Datang”


I Korintus 1:3-9


Hari ini kita memasuki Minggu Adven I. Mari kita memaknai masa ini sebagai waktu penantian akan kehadiran Tuhan Yesus yang kedua. Konsekwensinya, hari-hari yang kita lalui merupakan masa penantian pula. Tema khotbah hari ini mengajak kita untuk mengisi masa penantian dengan mengusahakan hidup yang tidak bercacat. Ada dua cara yang dapat kita lakukan.


Bersyukur (ayat 3-6)


Paulus membuka suratnya dengan mengajak jemaat Korintus untuk melihat ke dalam diri mereka dan mensyukuri semua karunia yang telah mereka terima, serta melihat kebaikan yang telah Tuhan lakukan dalam kehidupan mereka. Demikian pula bagi kita, dalam masa penantian ini pun, kita diundang untuk melihat ke dalam hidup yang telah kita lalui. Dengan demikian, kita dapat melihat banyak hal yang telah Tuhan berikan bagi kita, juga banyak peristiwa yang telah kita alami. Dalam refleksi tersebut, kita dapat bersyukur untuk segala kesulitan yang kita alami, karena itu berarti Tuhan memandang kita mampu mengatasi kesulitan itu. Kita bersyukur untuk berbagai berkat dalam segala rupa. Kita bersyukur untuk orang-orang yang kita temui. Kita bersyukur untuk banyak hal.


Hidup dalam persekutuan dengan Allah (ayat 7-9)


“Keadaan tak bercacat” yang dimaksudkan dalam ayat 8 adalah keadaan yang senantiasa berusaha untuk hidup sebagaimana manusia baru, di mana kebajikan Kristuslah yang memandu setiap tindakan dalam hidup sehari-hari. Hal terebut dapat dilakukan di dalam persekutuan dengan Allah.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page