top of page

Gereja dan Diakonia (1)


Dalam kehidupan bergereja, istilah diakonia mungkin sudah sering kita dengar bahkan menjadi sebuah percakapan serta praktek yang umum dalam pelayanan gereja. Kelaziman tersebut apakah juga dibarengi dengan sebuah pemahaman yang memadai mengenai esensi atau hakikat tentang diakonia itu sendiri. Pemahaman mengenai diakonia yang dilakukan gereja harusnya datang dari pemahaman mengenai gereja itu sendiri. Gereja berasal dari bahasa Yunani yakni Ekklesia artinya ‘dipanggil keluar’. Orang Kristen dipanggil untuk selalu ‘keluar’ atau berbeda daripada dunia tempat kita berada, namun di saat yang sama juga berbuat ‘keluar’ berbuat sesuatu bagi dunia. Gereja juga adalah bagian dari dunia. Diakonia (harfiah:melayani) adalah tindakan pelayanan gereja untuk keluar dan menjangkau dunia dengan segala pergumulan dan kebutuhannya.


Sebagaimana gereja terbentuk karena orang-orang yang bersekutu menerima kasih Kristus bagi manusia, maka gereja berkewajiban untuk mewartakan kasih Kristus tersebut kepada dunia melalui tindakan diakonia/melayani. Lebih dari pada itu, pelayanan diakonia merupakan kesaksian gereja dalam menghadirkan kerajaan Allah di tengah-tengah kehidupan manusia. Gereja yang bersaksi dan melayani di tengah-tengah dunia bukan seperti orang asing yang tiba-tiba datang membantu karena sesungguhnya gereja juga adalah bagian dari dunia ini, sebagaimana Yesus telah menjadi sama dengan manusia supaya dia juga bisa menolong manusia. Menjadi sama di sini harus dimengerti sebagai mengambil bagian dalam keberadaan manusia. Dengan mengambil bagian dalam keberadaan manusia Yesus mampu memahami dan merasakan ‘sakit’ yang dirasakan manusia, dan pada gilirannya bisa memberikan ‘obat’ yang tepat untuk mengatasi ‘sakit’ tersebut. Prinsip semacam inilah yang juga harus dimiliki gereja dalam melakukan pelayanannya.


Menengok pemahaman-pemahaman terdahulu, gereja mengenal tiga tugas panggilan gereja yakni ‘Koinonia’, ‘Diakonia’ dan ‘Marturia’ mencermati hubungan diantara ketiganya penting dalam memahami apa sebenarnya pelayanan diakonota itu. ‘Koinonia’, ‘Diakonia’ dan ‘Marturia’ yang dipahami sebagai tiga panggilan gereja seringkali dimengerti secara terpisah atau tanpa dilihat kaitannya satu dengan yang lain. Karena itu orang sering kali merasa yang satu lebih penting dari yang lain dan dalam prakteknya seringkali melakukan yang satu dan mengabaikan yang lain. Seringkali gereja memberi penekanan yang kuat pada yang institusional atau kelembagaan (Koinonia) tetapi mengabaikan yang ritual (Marturia) dan yang etikal (Diakonia). Atau yang ritual dan yang etis hanya ditempatkan dalam kaitannya dengan yang institusional. Atau ada gereja yang memberikan penakanan yang kuat pada segi ritual (Marturia) dan melihat yang institusional (Koinonia) dan etikal (Diakonia) itu hanya dari segi ritual saja. Penekanan atas yang etikal (Diakonia) juga seringkali menyebabkan pengabaian terhadap yang institusional dan yang ritual.

Kategori
Recent Posts
Archive
bottom of page