WILLIAM PENN – Bapak Negara Bagian Pennsylvania yang Bijak
Orang sering mendengar nama “Pennsylvania”. Itu adalah sebuah negara bagian di Amerika serikat. Tapi apakah orang tahu bahwa nama negara bagian itu ada hubungannya dengan seorang tokoh bernama William Penn, seorang pemimpin imigran yang ikut membuka daerah itu? Yang patut dicatat dari tokoh ini adalah kemampuannya dalam berkomunikasi, berwibawa dalam berbicara dan bijak dalam rembug.
Ia juga seorang yang bijak dan tekun dan memberi pengaruh baik kepada masyarakat. Tidak banyak berbicara, tetapi banyak memberi pemikiran dan teladan. Dan untuk menghormatinya, namanya diabadikan menjadi nama negara bagian yang dibangunnya: Pennsylvania. Bijaknya tokoh itu antara lain tercermin dari banyak nasehat dan teladan yang diberikannya kepada masyarakatnya, khususnya dalam berkomunikasi dan berbicara :
Hindari persahabatan dengan orang-orang yang merusak, yang tidak berguna, yang bahkan akan membuat persoalan. Jika terpaksa, katakan “tidak” atau berbicaralah sedikit, apa yang perlu dan yang paling akhir.
Sering dalam situasi khusus, diam adalah hikmat, yaitu ketika berbicara menjadi sebuah kebodohan. Diam akan menghindarkan diri dari masalah dan menempatkan Anda dalam posisi yang lebih aman dan berguna.
Ada orang-orang yang bodoh karena mendahului berbicara atau menyela di antara pembicaraan yang belum mereka ketahui arahnya, dan bukannya mendengar dengan teliti dan berfikir sebelum menjawab. Ini tanda orang tidak bijak dan bahkan cenderung bodoh.
Berpikir dua kali sebelum berbicara satu kali, akan membuat orang berbicara dengan kualitas dua kali lebih baik.
Lebih baik tidak mengatakan apa-apa, dari pada mengatakan kata-kata tanpa arti. Dan agar apa yang dikatakan menjadi berbobot, pikirkan dan pertimbangkan apakah sesuatu : tepat dikatakan, pada waktu dan keadaan yang tepat.
Dalam setiap perdebatan, biarlah kebenaran menjadi tujuan, bukan kemenangan atau keuntungan yang curang. Usahakan agar lawan bicara memahami dan menghargai pendapat Anda dari pada sekedar untuk menyudutkan dan mempermalukannya.
Rasanya ada banyak hal yang kita bisa pelajari dari dia, kalau kita mau bijak dan berhikmat, sebab banyak orang cenderung sembarangan ngomong. Ada peribahasa dalam bahasa Jawa mengatakan ajining diri itu ditentukan oleh wedaling lathi. Harga seseorang, ditentukan oleh olah lidah, atau bicaranya.